1. Lebih dari Mata Manusia Biasa
Para peneliti belum lama ini mengumumkan keberhasilan mereka untuk
memproyeksikan data gambar di lensa kontak. Hal ini membuka kemungkinan untuk mengakses email dan informasi, atau bahkan bermain video games lewat lensa kontak.
Ilmuwan dari University of Washington Seattle mengatakan bahwa lensa-lensa ini aman digunakan, namun teknologi ini masih memiliki tantangan. Misalnya mencari cara efektif untuk memperoleh power untuk lensa ini. Bagaimanapun, temuan ini mendekatkan kita untuk mewujudkan pengalaman visual serupa dengan pandangan robot, dalam film fiksi Terminator.
2. Cochlear implant
Implan Cochlear mampu menyediakan ‘pengalaman pendengaran’ bagi seorang tuna rungu. Terdiri dari sebuah transceiver dan mikrofon mungil, alat ini mampu menangkap getaran suara, mengirimkannya ke sebuah prosesor khusus dan mengkonversikan sinyal itu ke sebuah penerima yang ditanam ke dalam tengkorak, sehingga implan elektroda di bagian dalam telinga mampu menstimulasi saraf pendengaran.
Kendati belum dapat menyediakan pengalaman pendengaran yang alami, setidaknya implan cochlear dapat membuat seorang tuna rungu untuk memahami pembicaraan orang, serta membedakan berbagai macam jenis suara.
3. Raytheon XOS 2 Exoskeleton
Raytheon XOS 2 Exoskeleton, yang hingga kini masih dikembangkan untuk kepentingan militer, terlihat mirip dengan setelan Iron Man. Saat dikenakan, pakaian yang didesain untuk pasukan militer AS yang menghadapi tantangan logistik itu, akan membuat penggunanya jauh lebih kuat dari manusia normal.
Teknologi ini sempat didapuk menjadi salah satu penemuan terbaik (Best inventions) tahun 2010 oleh Majalah Time. Ia ditenagai oleh sistem hidrolik bertekanan tinggi. Digunakan untuk tugas-tugas mengangkat dan memuat berbagai obyek berat, namun bukan untuk keperluan pertempuran. Sayangnya sangat kecil peluang alat ini untuk dirilis secara komersial ke publik.
4. i-Limb Pulse
Teknologi tangan prostetik mengalami kemajuan begitu pesat, dengan tangan bionik yang mampu membuat sebuah pergerakan yang akurat. i-Limb Pulse ini, merupakan salah satu prostetik paling canggih yang ada dan menggunakan teknologi pulsa khusus yang memberikan kekuatan kendali genggam yang mirip dengan tangan asli. Tak heran bila teknologi ini memungkinkan gerakan rumit, seperti mengikat tali sepatu.
Sasis aluminiumnya menyediakan kekuatan super, semisal kemampuan mengangkat beban hingga 90kg. Ia juga dapat diprogram secara nirkabel, sehingga memberi kemudahan bagi penggunanya. Kini, ribuan pasien telah dipasangi i-Limb. Namun teknologi ini tidak murah, baru dapat ditebus dengan biaya £25.000 atau sekitar Rp 350 juta.
5. Kulit Artifisial
Kulit terbakar, rusak oleh matahari, infeksi, maupun berbagai faktor lain, dapat terjadi oleh kulit kita. Secara tradisional, penyembuhan kasus-kasus tadi adalah dengan pencangkokan kulit. Namun, penelitian mutakhir dari para peneliti Stanford berhasil menyediakan kulit artifisial yang dalam waktu dekat dapat menggantikan kulit asli.
Peneliti berhasil membuat sensor transparan yang dapat melar hingga dua kali panjang aslinya dan kembali ke ukuran semula tanpa menjadi kusut. Sensor itu bahkan juga dapat menahan berbagai tekanan, mulai dari sekadar sebuah cubitan, hingga menahan bobot seekor gajah.
6. Flex-Foot Cheetah
Dijuluki sebagai ‘The Blade Runner’ dan ‘The fastest man on no legs’, seorang atlet asal Afrika Selatan, Oscar Pistorius dalam waktu dekat akan bertanding di Olympiade walaupun kedua kakinya diamputasi sejak kecil. Dengan kaki ‘Cheetah’ dari serat karbon, ia dapat memacu sprint tak kalah cepat dari atlet normal lainnya. Sebab, kaki Cheetahnya yang berbentuk huruf J itu, mampu meniru karakter lari seekor kucing.
7. Antarmuka Otak
Adegan dalam film The Matrix tak lama lagi akan benar-benar terjadi. Ini berkat kehadiran teknologi antarmuka otak, yang memungkinkan seseorang untuk menggerakkan obyek di layar, menggunakan pikiran mereka.
Para ilmuwan kini tengah mengembangkan teknologi yang dapat menghubungkan pikiran dengan mesin. Peranti pemindai otak Electroencephalography (EEG) merupakan salah satu alat yang memungkinkan orang mengendalikan komputer dengan pikiran. Sementara implan electrocorticography (ECoG) menjadi teknologi yang paling menjanjikan dalam merekam gelombang otak. Elektroda-elektroda ditanamkan ke dalam sebuah lapisan plastik tipis, yang ditempatkan di bawah tengkorak di atas bagian cortex. Dengan cara inilah, seseorang, misalnya, dapat memainkan video game menggunakan pikirannya, seperti yang terlihat dalam foto.
8. PowerBocks
Seekor Kutu bisa meloncat hingga melampaui 80 kali panjang tubuhnya sendiri. Pada manusia, ini sama saja melompat ke atas gedung berlantai 480. Para pengguna alat PowerBocking (namanya diambil dari Sang penemu, Alexander Bock) ini memang belum mampu loncat setinggi itu. Namun, saat mereka mengenakan ‘jangkungan’ itu, mereka mampu melenting ke udara hingga tujuh feet (sekitar 2m), dan mampu melompat sejauh 10 feet (3m). Tak heran bila teknologi yang awalnya dikembangkan oleh industri dirgantara itu, belakangan justru diadopsi oleh para penggila olahraga ekstrim.
9. Nanobot
Bila Anda telah menonton film ‘Innerspace’, Anda pasti tahu bagaimana sebuah nanobot bekerja. Robot mikroskopis ini mampu beroperasi sendiri melakukan tugas tertentu. Namun, saking kecilnya ukuran mereka, nanobot harus bekerja secara massal. Teknologi ini masih berada di fase awal. Pengembangannya untuk kesehatan, misalnya menjadi sebuah mesin miniatur yang mampu menyerang sel kanker di dalam tubuh kita, masih cukup panjang.
10. Power Knee
Teknologi ini memungkinkan orang yang kakinya diamputasi mampu berjalan dengan nyaman – sesuatu yang satu dekade lalu masih belum memungkinkan. Alat ini didesain untuk mencontoh kerja otot, menganalisa dan merespon untuk menghasilkan karakter berjalan manusia sealamiah mungkin. Ia memiliki sebuah motor dan mikrochip, serta membuat penggunanya mampu melampaui rintangan dan tanjakan tanpa takut terjatuh. Ia mampu mengantisipasi langkah berikut yang akan ditempuh penggunanya, dan menyesuaikannya. Dengan alat ini orang yang cacat akan mampu bangkit dari kursi, bahkan menaiki tangga.
11. Fujitsu Hybrid Power Generation Device
Gadget besutan Fujitsu ini sempat dipertontonkan di pameran elektronik CEATEC 2011. Saat ini sel yang dapat dikenakan pada permukaan kulit itu hanya mampu membangkitkan energi dalam jumlah kecil. Daya listrik yang dibangkitkan oleh panas tubuh serta panas surya, dikumpulkan oleh material-material semi-konduktor organik.
Keluaran yang dihasilkan dari piranti seukuran 5×5 cm adalah sekitar 700 mikroWatt. Sabar, Anda memang belum akan bisa mengecas ponsel dengan alat ini, dalam waktu dekat. Namun demikian, di masa depan hal itu semakin dekat diwujudkan.
Sumber:
http://berita.plasa.msn.com/photoviewer.aspx?cp-documentid=5624230