CALIFORNIA - Meski Google telah mengamankan Android
Market dengan Bouncer, tampaknya malware Android tak kehilangan akal
untuk terus menyebar. Para penjahat cyber kini menggunakan Facebook
untuk menyebarkan malware Android.
Beberapa waktu lalu, Vice
President of Engineering Google, Hiroshi Lockheimer, mempublikasi sebuah
posting diblog resmi, bahwa Bouncer secara otomatis akan memindai
Android market untuk kemungkinan adanya perangkat lunak berbahaya.
Sistem Bouncer ini berfungsi untuk menjaring aplikasi berbahaya yang
menembus Android Market, tapi kini malware tersebut telah melihat celah
lain untuk menyebar yakni melalui Facebook.
Dilansir
Slashgear,
Senin (27/2/2012), perangkat lunak berbahaya ini menyamar sebagai
sebuah aplikasi Android bernama 'any-name.apk' atau 'allnew.apk,
penjahat cyber kemudian mengirim malware tersebut melalui aplikasi
mobile Facebook. Cara kerja malware ini untuk mengecoh pengguna Facebook
adalah dengan memanfaatkan permintaan pertemanan.
Maka ketika
pengguna telah berteman dan membuka profil 'teman baru' tersebut, mereka
akan dialihkan ke halaman web lain yang berbeda, tempat di mana
aplikasi berbahaya otomatis akan diunduh.
Android tidak secara
otomatis memungkinkan pengguna mengunduh aplikasi, jadi sebenarnya
penyebaran malware bisa dihindari. Tapi beberapa pengguna memilih untuk
menonaktifkan perlindungan semacam itu, untuk memiliki akses ke aplikasi
di luar Android Market.
Maka jika aplikasi palsu itu sudah
terpasang, malware akan mengirim pesan teks dan akibatnya pengguna
dipaksa berlangganan layanan telepon premium. Sudah ditebak, biaya dari
layanan premium itu akan dibebankan ke tagihan telepon pengguna.
sumber okezone